Blog

Ade Yasin Ajak Lembaga Penyiaran Tingkatkan Kualitas Siaran Jadi Lebih Sehat

CIBINONG-Bupati Bogor, Ade Yasin mengajak dunia penyiaran, lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL), untuk meningkatkan kualitas siaran menjadi lebih sehat dan lebih baik. Hal tersebut dikatakannya pada program dialog “Penyiaran Sehat di Era Digital” Radio Tegar Beriman (Teman) 95,3 FM, Dinas Komunikasi dan Informatika (DIskominfo) Kabupaten Bogor, Kamis (9/9/2021). Acara tersebut juga menghadirkan narasumber Dirjen Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia dan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat.
 
“Saya mengajak dunia penyiaran, Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL),  untuk meningkatkan kualitas siaran menjadi lebih sehat dan lebih baik dari segi konten siaran dan industri. Serta mengembangkan kanal-kanal baru yang kreatif agar diminati masyarakat. Kita harus sama-sama menjaga agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat, berkualitas, dan edukatif,” ungkap Ade Yasin.
 
Ade menambahkan, disisi lain, masyarakat juga harus aktif mengawasi penyiaran televisi di daerahnya masing-masing. Laporkan  ke KPID bila ada tayangan yang melanggar norma atau adab. Ini merupakan bentuk literasi media, untuk menjaga masyarakat terutama anak-anak dari pengaruh buruk produk siaran yang tidak sesuai pedoman siaran sehat. Serta mendorong masyarakat agar lebih cerdas dalam memilih dan memilah konten media.
 
Tanggal 11 September adalah Hari Radio Nasional, yang  juga diperingati sebagai hari kelahiran Radio Republik Indonesia (RRI). Saya ucapkan selamat Hari Radio Nasional yang ke-76, semoga Radio Republik Indonesia tangguh, tumbuh sehat kuat suarakan Indonesia. 
 
“Dan semoga penyiaran kita  akan  selalu  sehat lahir batin, sehat manajemen serta menghadirkan siaran yang informatif, akurat, dan bermanfaat bagi masyarakat,” tandas Ade.
 
Selanjutnya, Dirjen Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia, Usman Kansong menjelaskan, Kementerian Kominfo sedang melaksanakan semacam program atau proyek nasional yang menggabungkan media berita RRI sebagai Radio, TVRI sebagai televisi, dengan tujuan pengintegrasian. 
 
“Ini adalah upaya dalam proses penyampaian komunikasi publik dari pemerintah yang akan terintegrasi berada dalam satu kesatuan, agar pesan atau narasi yang disampaikan sama,” ujar Usman.
 
Atau, lanjut Usman, istilah yang disampaikan pemerintah sampai kepada publik tidak berbeda-beda atau membingungkan. Serta pesan yang disampaikan oleh pemerintah berisi kebaikan dan mengembangkan komunikasi kepada publik atau masyarakat.
 
Berikutnya, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, Adiyana Slamet mengatakan, lembaga-lembaga yang ada di Jawa Barat dan nasional harus berlari kencang di era digital. 
 
“Lembaga penyiaran harus bersifat informatif, edukatif, dan inspiratif. Hal tersebut akan menggerakan energi akan sebuah komunikasi yang mengedukasi masyarakat di era digital ini,” kata Adiyana.

Sumber : (TIM KOMUNIKASI PUBLIK / DISKOMINFO KABUPATEN BOGOR)